MAKALAH STRATEGI PENGEMBANGAN SDM UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI
MAKALAH STRATEGI PENGEMBANGAN SDM UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI
PEMBAHASAN
PERAN STRATEGIS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pentingnya SDM
Sumber Daya
adalah Segala sesuatu yg dpt dimanfaatkan (punya potensi untuk dimanfaatkan)
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Manusia adalah
sumber daya karena manusia (tenaga, pikiran, waktu) dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi manusia lain (melaksanakan program kegiatan organisasi guna mencapai
tujuan organisasi).
Sumber Daya
Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta
tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan
manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi,
manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.
Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan
agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum. Karenanya, MSDM juga
menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada
fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian,
staffing, memimpin dan mengendalikan.
Manajemen SDM
Manajemen sumber
daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Menurut A.F.
Stoner Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan
yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan
orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat
pada saat organisasi memerlukannya.
Manajemen Sumber
Daya Manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan
kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan,
keamanan dan masalah keadilan.
MSDM juga
dirtikan sebagai Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan
tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan organisasi, individu
dan masyarakat.
Foulkes (1975)
memprediksi bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan semakin strategis dengan
ucapan berikut: “For many years it has been said that capital is the bottleneck
for a developing industry. I don’t think this any longer holds true. I think
it’s the work force and the company’s inability to recruit and maintain a good
work force that does constitute the bottleneck for production. … I think this
will hold true even more in the future.”
Tidak heran jika
sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human capital yang semakin
santer kita dengar.
MSDM sesuai
dengan fungsi MSDM yaitu hal ihwal staffing dan personalia dalam organisasi,
yang mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen dan seleksi calon tenaga kerja,
orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, penilaian dan pengembangan SDM. Karena
sebagian atau seluruh tugas tentang penempatan personalia yang tepat untuk tugas
yang tepat, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, promosi, pendisiplinan
serta penilaian kerja untuk perbaikan kinerja merupakan tugas setiap manajer
maka scope MSDM mencakup seluruh tugas tentang SDM yang diemban oleh setiap
manajer. Dan aspek manajemen serta SDM demikian strategis dan demikian luasnya,
maka MSDM melibatkan banyak aspek, terutama dengan faktor-faktor lingkungan
internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal
(peluang dan ancaman). Tantangan manajer masa kini adalah merespons
perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor lingkungan internal perusahaan
menjadi kuat dan kompetitif.
MSDM Strategis
Dessler (2000)
mendefinisikan Manajemen SDM strategis sebagai berikut:
“Strategic Human
Resource Management is the linking of Human Resource Management with strategic
role and objectives in order to improve business performance and develop
organizational cultures and foster innovation and flexibility”.
Jelaslah bahwa
para manajer harus mengaitkan pelaksanaan MSDM dengan strategi organisasi untuk
meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan
inovasi dan fleksibilitas.
Peran strategis
SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori sumber daya, di
mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan
internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama.
Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM strategis yang
memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.
Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari perusahaan. Dengan
demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah mendapatkan added value
yang maksimum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage. Adanya SDM
ekspertis: manajer strategis (strategic managers) dan SDM yang handal yang
menyumbang dalam menghasilkan added value tersebut merupakan value added
perusahaan. Value added adalah SDM strategis yang menjadi bagian dari human
capital perusahaan.
Manajemen SDM memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and
selection
a. Persiapan
Dalam proses
persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan
menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya,
waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam
melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan
baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal
seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen
tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah
suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat
deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job
specification.
c. Seleksi
tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga
kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak
kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae
milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar
yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu
berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja
yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar
tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing
serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan
evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat
rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Kompensasi
adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau
perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi
pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak
sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di
kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau
perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi
perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI SALAH SATU FUNGSI PERUSAHAAN
Sebagai salah
satu pilar fungsi perusahaan, manajemen sumber daya manusia merupakan tonggak
utama dalam pertimbangan pengambilan keputusan tiga fungsi lainnya : keuangan,
pemasaran, operasi/produksi. Permasalahan dalam manajemen sumber daya manusia
mulai dari peranan budaya perusahaan, pengaruh perubahan lingkungan luar dan
dalam, sampai pada motivasi dan manajemen konflik, akan ikut menentukan
kebijakan fungsional perusahaan tersebut.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, LANGKAH STRATEGIS PERUSAHAAN
Sumber daya
manusia dalam perusahaan merupakan aset yang paling berharga. Optimalisasi
hasil pencapaian perusahaan akan sangat didukung oleh peningkatan peran para
manajer fungsional yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Perubahan
lingkungan bisnis yang begitu cepat menuntut pengelolaan sumber daya manusia
secara terpadu antara pemahaman sistem dan manusia yang ditunjang oleh saling
pengertian antar manajer fungsional.
Dewasa ini aspek
pengembangan sumber daya manusia semakin mendapat perhatian khusus dari para
pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan memperhatikan aspek sumber daya
manusia dalam menentukan pola penentuan strategi dan kebijakan secara terpadu.
Pengelolaan faktor sumber daya manusia sangat penting karena memegang peran
utama dalam pelaksanaan kegiatan fungsi-fungsi yang lain dalam perusahaan.
PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ORGANISASI
Manajemen sumber
daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya
pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi.
Dalam mencapai
tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai
pengelola sistem, agar sistem ini berjalan tentu dalam pengelolaanya harus memperhatikan
beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, motivasi dan
aspek-aspek lainya. Hal ini akan menjadikan manajemen sumber daya manusia
sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.
Sumber daya
manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan
fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern
teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun tanpa
sumber daya manusia yan professional semuanya menjadi tidak bermakna
(Tjutju,2008).
Eksistensi
sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat
dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar
mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam
organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan
sasaran organisasi di mana dia berada di dalamnya (Tjutju, 2008).
Untuk mencapai
visi, misi, dan tujuan tersebut tentu manusia tersebut harus mempunyai nilai
kompetensi, karakteristik kompentensi menurut Spencer and spencer (1993:9-11)
ada lima karakteristik kompentensi yaitu:
Motif (motive),
apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-keinginan yang menyebabkan
melakukan tindakan. Apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih
terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
Sifat/ciri
bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap
situasi atau informasi.
Konsep diri
(self concept), sikap, nilai dari orang-orang.
Pengetahuan
(knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang
spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Biasanya tes
pengetahuan mengukur kemampuan untuk memilih jawaban yang paling benar, tapi
tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan
pengetahuan yang dimilikinya itu.
Keterampilan
(skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental
tertentu.
Walaupun
demikian agar peran sumber daya manusia tersebut dapat sinkron dengan visi,
misi, tujuan dan harapan organisasi maka manusia sebagai selah satu sumber daya
harus dapat melakukan penyesuaian terhadap perkembangan organisasi yang semakin
komppetitive. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan merespon
perubahan tersebut, menurut (Tjutju,2008) ada empat strategi utama untuk
melakukan perubahan, yaitu dengan melakukan:
Pengendalian
diri secara lebih baik dengan disertai kearifan.
Beradaftasi
dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma berfikir dan bertindak.
Komunikasi yang
efektif untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan networking.
Penyelarasan
dan/atau menyeimbangkan antara kematangan IQ,EQ dan ESQ.
Dengan stategi
tesebut, sekurang-kurangnya sumber daya manusia dalam organisasi akan melakukan
upaya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan global yang cenderung bersifat
tanpa batas.Menurut Lengnick-Hall(2003:34-35) ada empat peran baru yang mesti
dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia dalam menghadapi sejumlah
tantangan global, yaitu:
·
Human Cafital Steward
·
Knowledge Facilitator.
·
Relationship Builder
·
Rapid Deployment
Specialist
·
Cakupan MSDM
1.
Melakukan analisis
jabatan
2.
Merencanakan kebutuhan
tenaga kerja dan merekrut calon tenaga kerja
3.
Menyeleksi calon tenaga
kerja
4.
Memberikan orientasi
dan pelatihan bagi karyawan baru
5.
Menata olah upah dan
gaji
6.
Menyediakan insentif
dan kesejahteraan
7.
Menilai kinerja
8.
Mengkomunikasikan
(wawancara, penyuluhan, pendisiplinan).
9.
Pelatihan dan
pengembangan.
10.
Membangun komitmen
karyawan
MSDM penting bagi Manajer karena agar tidak terjadi :
1. Mempekerjakan
orang tidak cocok dengan pekerjaan
2. Mengalami
perputaran karyawan yang tinggi
3. Menemukan
orang-orang Anda tidak melakukan yang terbaik
4. Perusahaan
berurusan dengan pengadilan
5. Perusahaan
berada di bawah undang-undang keselamatan kerja
6. Memiliki
karyawan yang berfikir bahwa gaji mereka tidak adil
7. Membiarkan
kekurangan pelatihan
8. Praktik
tenaga kerja yang tidak adil
MSDM yang Strategik
Kenyataan bahwa
karyawan dewasa ini adalah sentral untuk mencapai keunggulan bersaing telah
mengarah ke munculnya bidang yang dikenal sebagai MSDM yang Strategik
MSDM yang
Strategik didefinisikan sebagai tautan dari SDM dengan tujuan dan sasaran
strategik untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan kultur organisasi
Peran MSDM
sebagai Mitra Strategik
Pandangan bahwa
SDM itu langsung operasional dan kegiatan SDM sama sekali tidak strategic. Pandangan
yang lebih canggih SDM hanya untuk mencocokkan strategi perusahaan. MSDM
merupakan suatu mitra sejajar dalam proses perencanaan strategi
Peran MSDM dalam
Perumusan Strategi
·
MSDM dapat memainkan
peran sebagai pengamatan lingkungan
·
SDM adalah suatu posisi
yang unik untuk memasok inteligensi bersaing yang mungkin bermanfaat dalam
proses perencanaan strategic
·
SDM juga berpartisipasi
dalam proses formulasi strategi dengan mensuply informasi tentang kekuatan dan
kelemahan internal perusahaan
·
Kekuatan dan kelemahan
sdm memiliki satu efek pada kelangsungan hidup dari pilihan strategik
perusahaan
SDM diarahkan
untuk mengembangkan dan melaksanakan program yang dirancang untuk menciptakan
sebuah kultur perusahaan yang mencapai :
·
Doronglah satu semangat
kerja tim dan kerjasama dalam dan di tengah unit bisnis untuk bekerja menuju
sasaran bersama, dengan satu tekanan pada mengidentifikasi, mengakui, dan
mengimbali keunggulan individu dan unit
·
Doronglah sikap
kewiraswastaan dikalangan manajer dan sikap berfikir inovatif di kalangan
karyawan
·
Tekankanlah komonalitas
kepentingan diantara karyawan dan pemegang saham
Manajemen sumber
daya manusia (MSDM) adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudnya hasil
tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya
manusia berperan penting dan dominan
dalam manajemen.MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang
mencangkup masalah-masalah sebagai berikut:
1.
Menetapkan jumlah,
kualitas dan penempatkan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan
perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requirement, dan
job evaluation.
2.
Menetapkan penarikan,
seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right
place dan the right man in the right job.
3. Menetapkan program
kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian
4. Meramalkan permintaan
dan penawaran sumber daya manusia pada masa yang akan datang
5. Memperkirakan keadaan
perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat
undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa
perusahaan-perusahaan sejenis
7. Memonitor kemajuan
teknik dan perkembangan serikat buruh
8. Melaksanakan
pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan
9. Mengatur mutasi
karyawan baik vertikal maupun horisontal
10.
Mengatur pensiun,
pemberhentian dan pesangaonnya.
Peran MSDM
diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin unsur
manusia ini sangat sulit dan rumit.Tenaga kerja manusia selain mampu, cakap,
dan terampil, juga tidak kalah pentingnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk
bekerja efektif dan efisien. Kemampuan karyawan dan kecakapan kurang berarti
jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplinan karyawan dalam mewujudkan
tujuan.