Developing Pricing Strategies and Program Manajemen Pemasaran
Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika mengembangkan dan memperoleh produk baru, memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru dan mengikuti lelang atau suatu kontrak kerja baru. Perusahaan harus memutuskan dimana akan memposisikan produknya berdasarkan kualitas dan harga. Untuk itu perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harga, melalui prosedur berikut :
1. Memilih Tujuan Penetapan Harga
Perusahaan harus memutuskan tujuan yang ingin dicapai dengan penawaran produk tertentu. Jika perusahaan telah memilih pasar sasaran dan menentukan posisi pasarnya dengan cermat, maka strategi bauran pemasarannya dapat ditentukan. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga.
Tujuan Penetapan Harga :
(1) Kelangsungan Hidup
Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utamanya jika mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen yang berubah-ubah. Untuk menjaga agar pabrik tetap beroperasi dan persediaan terus berputar, mereka akan menurunkan harga. Selama harga dapat menutupi biaya variabel dan biaya tetap, perusahaan dapat terus berjalan, tetapi kelangsungan hidup hanya tujuan jangka pendek.
(2) Laba Sekarang Maksimum
Perusahaan mencoba untuk menetapkan harga yang akan memaksimalkan laba sekarang. Mereka memperkirakan permintaan dan biaya yang berkaitan dengan berbagai alternatif harga dan memilih harga yang akan menghasilkan laba sekarang, arus kas, atau pengembalian investasi yang maksimum (Boyd, 2000:78).
(3) Pendapatan Sekarang Maksimum
Perusahaan menetapkan harga yang akan memaksimalkan pendapatan penjualan. Maksimisasi pendapatan hanya membutuhkan perkiraan fungsi permintaan. Maksimisasi pendapatan akan menghasilkan maksimisasi laba jangka panjang dan pertumbuhan pangsa pasar.
(4) Pertumbuhan Penjualan Maksimum
Perusahaan ingin memaksimalkan unit penjualan, karena dengan volume penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah dan laba jangka panjang yang lebih tinggi.
(5) Skimming Pasar Maksimum
Merupakan strategi menetapkan harga yang tinggi pada awal produk berdasarkan keunggulan komparatif produk barunya dibanding barang substitusinya. Perusahaan menetapkan harga yang layak bagi beberapa segmen pasar untuk menerima produk baru tersebut. Tiap kali penjualan mulai menurun perusahaan menurunkan harga produk dengan jenis dan kualitas yang berbeda untuk menarik lapisan pelanggan yang peka terhadap harga.
(6) Kepemimpinan Kualitas Produk
Perusahaan mengarahkan untuk menjadi pemimpin dalam kualitas produk di pasar, strategi kualitas tinggi menghasilkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi dari rata-rata industrinya.
(7) Tujuan Penetapan Harga lainnya
Organisasi nirlaba dan pemerintahan mengikuti sejumlah tujuan penetapan harga lain yang disesuaikan dengan berbagai keadaan ekonomi berbagai kliennya. Perusahaan tersebut ingin memaksimalkan fasilitas yang mereka sediakan kepada masyarakat.
2. Menentukan Permintaan
Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda-beda dan akan memberikan pengaruh yang berbeda pula pada tujuan pemasarannya. Perusahaan dapat memperkirakan kurva permintaan, probabilitas kuantitas yang akan dijual pada tiap kemungkinan harga. Semakin tidak elastis permintaan semakin tinggi harga yang dapat ditetapkan perusahaan. Untuk itu perusahaan harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan harga dan berbagai metode yang dapat digunakan dalam memperkirakan kurva permintaan dan faktor-faktor yang menentukan elastisitas harga dari permintaan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepekaan Harga, menurut Nagle (dalam Tjiptono, 2002:317) :
(1) Pengaruh nilai unik
(2) Pengaruh kesadaran atas produk pengganti
(3) Pengaruh perbandingan yang sulit
(4) Pengaruh pengeluaran total
(5) Pengaruh manfaat akhir
(6) Pengaruh biaya yang dibagi
(7) Pengaruh investasi tertanam
(8) Pengaruh kualitas harga
(9) Pengaruh persediaan
Metode Memperkirakan Kurva Permintaan
(1) Melibatkan analisis secara statistik atas data harga masa lalu, kuantitas yang terjual dan faktor-faktor lain untuk memperkirakan hubungannya.
(2) Melakukan eksperimen harga
(3) Meminta pembeli untuk menyatakan berapa banyak unit yang akan mereka beli pada berbagai harga yang diusulkan.
Faktor-Faktor yang Menentukan Elastisitas Harga dari Permintaan :
(1) Terdapat hanya sedikit atau bahkan tidak ada barang pengganti atau pesaing
(2) Pembeli tidak segera menyadari harga yang lebih tinggi
(3) Pembeli lambat dalam mengubah kebiasaan membelinya dan mencari harga yang lebih rendah
(4) Pembeli berpikir bahwa harga yang lebih tinggi itu pantas karena perbaikan kualitas, inflasi normal dan lainnya.
3. Memperkirakan Biaya
Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas produknya. Dan biaya perusahaan menentukan batas terendahnya. Perusahan ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan produknya, termasuk pengembalian yang memadai atas usaha dan risikonya, disini perusahaan membedakan jenis-jenis biaya dan perilaku biaya (Stanton, 1996: 102).
Jenis-jenis Biaya :
(1) Biaya Tetap
Biaya-biaya yang tidak bervariasi dengan produksi atau penjualan
(2) Biaya Variabel
Biaya-biaya yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi
Perilaku Biaya :
(1) Perilaku biaya pada berbagai tingkat produksi per periode
Untuk dapat menetapkan harga dengan tepat, manajemen perlu mengetahui bagaimana biayanya bervariasi dengan berbagai tingkat produksi
(2) Perilaku biaya sebagai fungsi akumulasi produksi
Semakin berpengalaman suatu perusahaan dalam berproduksi maka biaya rata-rata cenderung menurun
(3) Perilaku biaya sebagai fungsi diferensiasi penawaran pasar
Perusahaan mencoba mengadaptasi penawaran dan persyaratan untuk berbagai pembeli
(4) Penetapan biaya sasaran
Perusahaan menggunakan riset pasar untuk menetapkan fungsi-fungsi yang diinginkan dari suatu produk baru. Kemudian menentukan harga jual produk sesuai dengan daya tariknya dan harga pesaing.
Dengan mengurangi margin laba yang diinginkan dari harga jual sehingga diperoleh biaya sasaran yang harus dicapai. Tujuannya agar proyeksi biaya akhir sesuai dengan kisaran biaya sasaran.
4. Menganalisis Biaya, Harga, dan Penawaran Pesaing
Perusahaan perlu menganalisis biaya pesaing untuk mengetahui apakah biaya produksinya lebih tinggi atau lebih rendah. Dengan mengetahui hal tersebut, perusahaan dapat menggunakannya sebagai titik orientasi untuk penetapan harganya sendiri.
5. Memilih Metode Penetapan Harga
Perusahaan menetapkan harga dengan memilih suatu metode penetapan harga yang menyertakan satu atau beberapa unsur dari ketiga pertimbangan berikut : kurva permintaan pelanggan, fungsi biaya, dan harga pesaing. Menurut Indriyo (1999: 214) Metode-metode penetapan harga yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah
(1) Penetapan Harga MarkUp
Metode penetapan harga dengan menambahkan markup standar pada biaya produk
(2) Penetapan Harga Berdasarkan Sasaran Pengembalian
Penetapan harga berdasarkan sasaran pengembalian atas investasi (ROI) yang diinginkan
(3) Penetapan Harga Berdasarkan Nilai yang Dipersiapkan
Perusahaan menetapkan harga berdasarkan persepsi nilai pembeli
(4) Penetapan Harga Nilai
Menetapkan harga yang cukup rendah untuk penawaran bermutu tinggi. Penetapan harga nilai menunjukkan bahwa harga harus mewakili suatu penawaran bernilai tinggi bagi konsumen
(5) Penetapan Harga Sesuai Harga Berlaku
Penetapan harga sesuai harga yang berlaku. Perusahaan tidak memperhatikan biaya atau permintaannya sendiri tetapi berdasarkan harganya terutama pada harga pesaing
(6) Penetapan Harga Penawaran Tertutup
Penetapan harga berdasarkan perkiraan-perkiraannya tentang bagaimana pesaing akan menetapkan harga dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku dengan biaya atau permintaan perusahaan.
6. Memilih Harga Akhir
Metode-metode penetapan harga mempersempit rentang harga yang dipilih perusahaan untuk menentukan harga akhir. Menurut Cravens (1999:89) Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor tambahan, termasuk penetapan harga psikologis, pengaruh elemen bauran pemasaran lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga perusahaan, dan dampak dari harga terhadap pihak-pihak lain.
(1) Penetapan Harga Psikologis
Penjual harus mempertimbangkan psikologis harga selain faktor ekonomisnya, karena banyak konsumen menggunakan harga sebagai indikator kualitas
(2) Pengaruh Elemen Bauran Pemasaran lain pada Harga
Harga akhir harus mempertimbangkan kualitas merk dan iklan dibandingkan dengan pesaing
(3) Kebijakan Penetapan Harga Perusahaan
Harga yang ditentukan harus konsisten dengan kebijakan penetapan harga perusahaan. Tujuannya menetapkan harga yang layak bagi pelanggan dan menguntungkan bagi perusahaan
(4) Dampak Harga pada Pihak-Pihak lain
Manajemen juga harus mempertimbangkan reaksi pihak-pihak lain atas harga yang telah ditentukan.
Perusahaan biasanya tidak menetapkan harga tunggal melainkan suatu struktur harga yang mencerminkan perbedaan permintaan dan biaya secara geografis, kebutuhan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, dan faktor-faktor lain. Sebagai akibat dari pemberian diskon, potongan, dan dukungan promosi, perusahaan jarang mewujudkan laba yang sama dari tiap unit yang dijualnya. Beberapa strategi adaptasi harga menurut Porter (1997:275) adalah:
1. Penetapan Harga Geografis (Tunai, Imbal Dagang, dan Barter)
Penetapan harga geografis mengharuskan perusahaan memutuskan bagaimana menetapkan harga untuk pelanggan di berbagai lokasi dan negara. Apakah perusahaan akan mengenakan harga yang lebih tinggi untuk pelanggan yang jauh untuk menutup biaya pengapalan yang lebih tinggi dan mengambil resiko kehilangan pelanggan ? Apakah perusahaan akan memenuhi usulan perdagangan barter dan bukannya pembayaran langsung dengan uang dalam berhubungan dengan pembeli asing ? Banyak perusahaan harus mempertimbangkan untuk melakukan pertukaran jika mereka ingin berdagang dengan pembeli-pembeli tertentu.
2. Diskon dan Potongan Harga
Perusahaan menetapkan harga dengan mengukur biaya pemberian diskon atau potongan dibandingkan dampaknya pada penjualan. Diskon yang dapat diberikan berupa :
(1) Diskon Tunai
Merupakan pengurangan harga untuk pembeli yang segera membayar tagihannya
(2) Diskon Kuantitas
Merupakan pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar
(3) Diskon Fungsional (Diskon Perdagangan)
Ditawarkan oleh produsen pada para anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan fungsi tertentu, seperti : menjual, menyimpan, dan melakukan pencatatan
(4) Diskon Musiman
Merupakan pengurangan harga untuk pembeli yang membeli barang atau jasa diluar musimnya
(5) Potongan
Merupakan pengurangan dari daftar harga.
3. Penetapan Harga Promosi
Perusahaan menggunakan berbagai teknik penetapan harga untuk mendorong pembeli awal. Perusahaan internasional harus meriset kiat-kiat, penetapan harga promosi ini dan memastikan bahwa hal itu sah secara hukum di negara tertentu tempat mereka melakukan bisnis. Strategi penetapan harga promosi dapat berupa :
(1) Harga Pemimpin Rugi
Pasar/Toko menurunkan harga merek-merek terkenal untuk memancing lebih banyak orang yang datang, tetapi produsen dan pengecer lain tidak suka karena harga tidak sesuai daftar harga
(2) Harga Peristiwa Khusus
Penjual akan menetapkan harga khusus pada musim tertentu untuk menarik lebih banyak pelanggan
(3) Rabat Tunai
Pelanggan ditawarkan rabat tunai untuk mendorong mereka agar membeli produk produsen dalam periode waktu tertentu
(4) Pembiayaan Berbunga Rendah
Sebagai ganti menurunkan harga, perusahaan dapat menawarkan pelanggannya pembiayaan berbunga rendah
(5) Syarat Pembayaran Lebih Lama
Penjual, bank pemberi hipotik, dan perusahaan memperpanjang pinjaman mereka dalam periode yang lebih lama dan memperkecil cicilan bulanan
(6) Garansi dan Kontrak Jasa
Perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan menambahkan penawaran garansi gratis atau kontrak jasa
(7) Diskon Psikologis
Strategi memberikan harga yang ditinggikan untuk suatu produk dan kemudian menawarkannya sebagai penghematan besar.
4. Penetapan Harga Diskriminasi
Perusahaan sering memodifikasi harga dasarnya untuk mengakomodasi perbedaan pelanggan, produk, lokasi, dan lainnya. Diskriminasi harga terjadi jika perusahaan menjual suatu produk atau jasa pada dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan biaya secara proposional. Berdasarkan pendapat Tjiptono (2002:167) Bentuk penetapan harga diskriminasi terdiri dari:
(1) Penetapan Harga Segmen Pelanggan
Kelompok pelanggan yang berbeda akan dikenakan harga yang berbeda untuk produk atau jasa yang sama
(2) Penetapan Harga Bentuk Produk
Versi produk yang berbeda dikenakan harga yang berbeda tetapi tidak proposional dengan biayanya
(3) Penetapan Harga Citra
Perusahaan menetapkan harga yang berbeda untuk produk yang sama berdasarkan perbedaan citra
(4) Penetapan Harga Lokasi
Produk yang sama dikenakan harga yang berbeda di lokasi yang berbeda bahkan walau biaya penawaran untuk tiap lokasi sama
(5) Penetapan Harga Waktu
Harga dibedakan menurut musim, hari, atau jam.
Kondisi agar diskriminasi harga dapat berhasil yaitu :
(1) Pasar harus dapat disegmentasikan, dan segmen-segmen tersebut harus menunjukkan perbedaan intensitas permintaan
(2) Anggota dari segmen harga lebih rendah tidak dapat menjual kembali produk tersebut ke segmen harga lebih tinggi
(3) Pesaing tidak dapat menjual dengan harga lebih rendah di segmen yang harganya lebih tinggi
(4) Biaya segmentasi dan mengatur pasar tidak melebihi pendapatan ekstra yang diperoleh dari diskriminasi harga
(5) Praktik tersebut tidak boleh menimbulkan ketidaksenangan dan niat buruk pelanggan
(6) Bentuk diskriminasi harga tersebut tidak boleh melanggar hukum.
5. Penetapan Harga Bauran Pemasaran
Penetapan harga harus dimodifikasi jika produk tersebut merupakan bagian dari bauran produk. Perusahaan mencari satu set harga yang memaksimumkan laba keseluruhan bauran produk yang mencakup penetapan harga (Kotler, 2000:209) berikut :
(1) Penetapan Harga Lini Produk
Perusahaan umumnya mengembangkan beberapa lini produk daripada hanya produk-produk tunggal
(2) Penetapan Harga Feature Pilihan
Perusahaan menawarkan produk atau tampilan pilihan bersama dengan produk utamanya
(3) Penetapan Harga Produk Pelengkap
Beberapa produk memerlukan penggunaan produk pembantu atau pelengkap
(4) Penetapan Harga Dua Bagian
Perusahaan mengenakan tarif tetap ditambah tarif pemakaian yang variabel
(5) Penetapan Harga Produk Sampingan
Jika produk sampingan memiliki nilai untuk suatu kelompok pelanggan, maka produk sampingan tersebut harus dikenakan harga sesuai nilainya
(6) Penetapan Harga Bundel Produk
Penjual sering membundel produk mereka pada satu harga tetap.
Setelah mengembangkan strategi penetapan harga, perusahaan akan menghadapi situasi yang mungkin mengharuskan mereka menurunkan atau menaikkan harga.
1. Memulai Penurunan Harga
Perusahaan dapat melakukan penurunan harga yang mungkin disebabkan kelebihan kapasitas produk, penurunan pangsa pasar, keinginan untuk mendominasi harga melalui biaya yang lebih rendah, atau resesi ekonomi
2. Memulai Peningkatan Harga
Peningkatan harga yang berhasil dapat meningkatkan laba yang cukup besar. Keadaan utama yang menyebabkan kenaikan harga adalah inflasi biaya, sedangkan faktor lainnya adalah kelebihan permintaan. Ketika perusahaan tidak dapat memasok seluruh pelanggannya, ia dapat menaikkan harganya, menjatah pasokan pada pelanggannya, atau keduanya. Dalam situasi ini harga dapat dinaikkan dengan beberapa cara. Penyesuaian harga yang umum dilakukan :
(1) Menerapkan Penundaan Harga Penawaran
Perusahaan tidak menetapkan harga akhirnya sampai produk selesai atau dikirimkan
(2) Menggunakan Klausal Kenaikan
Perusahaan mengharuskan pelanggan membayar harga hari ini serta semua atau sebagian inflasi yang terjadi sebelum pengiriman
(3) Memisahkan Barang dan Jasa
Perusahaan mempertahankan harganya tetapi menghilangkan atau menetapkan harga tersendiri untuk satu atau beberapa elemen yang awalnya merupakan bagian dari penawaran sebelumnya
(4) Pengurangan Diskon
Perusahaan memerintahkan wiraniaganya untuk tidak lagi menawarkan diskon tunai dan diskon kuantitas, (Handoko, 2008:370).
3. Reaksi atas Perubahan Harga
Perubahan harga apapun akan mempengaruhi pelanggan, pesaing, distributor, dan pemasok serta mungkin juga memancing reaksi pemerintah.
Menurut Kotler (2000:151) Perubahan harga akan menimbulkan :
(1) Reaksi Pelanggan
Pelanggan sering mempertanyakan motivasi dibalik perubahan harga tersebut. Seorang penjual dapat mengenakan harga yang lebih tinggi daripada para pesing dan tetap laris jika pelanggan dapat diyakinkan bahwa biaya total seumur hidupnya lebih rendah
(2) Reaksi Pesaing
Para pesaing kemungkinan akan bereaksi jika jumlah perusahaan dalam industri tersebut sedikit, produknya homogen, dan pembeli memiliki informasi lengkap.
Perusahaan yang menghadapi perubahan harga yang dilakukan pesaing harus berusaha memahami tujuan pesaing dan kemungkinan lamanya perubahan tersebut. Strategi perusahaan sering bergantung pada apakah perusahaan tersebut memproduksi produk homogen dan tidak homogen. Pemimpin pasar yang diserang oleh pesaing berharga murah dapat memilih cara (Michael, 1997:242) :
(1) Mempertahankan Harga
Pemimpin dapat mempertahankan harga dan margin labanya, dengan keyakinan bahwa :
a. Tak akan kehilangan harga terlalu besar jika menurunkan harganya
b. Ia tidak akan kehilangan banyak pangsa pasar
c. Ia akan dapat merebut pangsa pasar jika perlu
(2) Meningkatkan kualitas yang diyakini
Menaikkan kualitas yang diyakini dari produk, dengan cara ini perusahaan dapat mempertahankan harga dengan meningkatkan kualitas produk, pelayanan, dan komunikasinya.
(3) Menurunkan Harga
Penurunan harga kemungkinan dilakukan perusahaan karena :
a. Biayanya turun sesuai volume
b. Ia mungkin kehilangan pangsa pasar
c. Sulit untuk memperoleh kembali pangsa pasar yang hilang
(4) Meningkatkan Harga dan Memperbaiki Kualitas
Pemimpin perusahaan mungkin menaikkan harga dan memperkenalkan beberapa merek baru untuk menahan merek pesaing
(5) Meluncurkan Lini Petarung Berharga Murah
Perusahaan dapat menambahkan unit produk berharga murah pada lini atau menciptakan unit produk berharga murah pada program reaksi untuk mengatasi perubahan harga paling berguna untuk diterapkan dalam industri yang sering mengalami perubahan harga dan perlu tindakan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. (2000). Marketing manajemen, the millennium edition, engelwood cliff, new jersey : prentice-hall