Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Managing Retailing, Wholesaling, and Logistic Manajemen Pemasaran

A.  PERDAGANGAN ECERAN
Pengecer (retailing) atau toko eceran (retail store) adalah semua badan usaha yang volume penjualannya terutama datang dari penjualan eceran. Semua organisasi yang menjual kepada konsumen akhir, naik produsen, perdagangan grosir maupun pengecer merupakan usaha eceran.
Jenis-jenis Pengecer
Jenis-jenis pengecer yang sangat terkenal adalah departemen store. Departemen store membutuhkan waktu 80 tahun untuk mencapai kedewasaan, sedangkan outlet gudang eceran mencapai kedewasaan dalam waktu 10 tahun. 

Tingkatan layanan, 
Hipotesis roda-usaha-pengeceran menjelaskan alasan jenis toko baru timbul. Jenis toko baru memenuhi berbagai preferensi konsumen  yang luas untuk tingkat layanan dan layanan tertentu. Pengecer memosisikan diri mereka menawarkan satu dari empat tingkat layanan:
1.    Swalayan, adalah dasar dari semua operasi diskon. Banyak konsumen bersedia untuk melakukan proses mencari membandingkan memilih sendiri untuk menghemat uang.
2.    Memilih sendiri, pelanggan mencari barang mereka sendiri, walaupun mereka dapat meminta bantuan.
3.    Layanan terbatas, pengecer ini dapat memiliki lebih banyak barang dan jasa belanja seperti kredit dan tawaran pengembalian barang. Pelanggan membutuhkan lebih banyak informasi dan bantuan.
4.    Layanan penuh, wiraniaga siap untuk membantu dalam setiap tahap proses mencari membandingkan memilih. Pelanggan yang suka ditunggui memilih toko jens ini.
Dengan memnggabungkan tingkat layanan yang berbeda ini kita dapat membedakan empat strategi positioning yang luas yang tersedia bagi penecer:
1.    Bloomingdale’s. Toko yang menampilkan jenis produk yang luas dan nilai tambah yang tinggi memberi perhatian terhadap desaiin toko. Kualitas produk, layanan dan citra. Marjin laba mereka tinggi, dan bila mereka mempunyai volume penjualan yang cukup tinggi, mereka akan sangat menguntungkan.
2.    Tiffany. Toko yang menampilkan jenis produk yang terbatas dan nilai tambah yang tinggi melestarikan citra ekslusif dan beroperasi dengan marjin yang tinggi dan volume yang rendah.
3.    Sunglass Hul. Toko yang menampilkan lini yang sempit dan nilai tambah yang rendah sehingga biaya dan harga tetap rendah dengan cara mensentralisasi pembelian, pembelian barang, iklan dan distribusi.
4.    Wal-Mart. Toko yang menampilkan lini yang luas dan nilai tambah yang rendah berfokus pada menjaga harga tetap rendah serta memiliki citra sebagai tempat melakukan pembelian yang baik. Volume yang tinggi mengimbangi marjin yang rendah.
Walaupun sebagian besar barang dan jasa 97% dijual melalui toko, usaha eceran nontoko telah tumbuh lebih cepat daripada usaha eceran toko. Usaha eceran nontoko dibagi menjadi empat kategori utama:
1.    Penjualan langsung
Yang juga disebut penjualan multilevel dan pemasaran jaringan, adalah industri multimiliar dollar, dengan ratusan perusahaan menjualdari pintu ke pintu atau kegiatan penjualan dirumah. Perusahaan yang terkenal dengan penjualan satu per satu adalah Avon, electrolux, dan southwestern company of nashafille (Bibel).
2.    Pemasaran Langsung
Berakar pada pemasaran surat langsung dan katalog (Lands’ End,L.L. Bean) pemasaran langung mencakup pemasaran jarak jauh atau telemarketing, pemasaran televisi respons langsung (home shopping network), dan belanja elektronik (amazon.com, autobytel.com). ketika orang semakin terbiasa untuk berbelanja lewat internet, mereka memesan ragam barang dan jasa yang lebih besar dari sejumlah besar situs web.
3.    Mesin Otomatis
Menawarkan berbagai barang, termasuk barang yang dibeli secara tiba-tiba seperti rokok, minuman ringan, kopi, permen, surat kabar, majalah dan produk-produk lain seperti kaos kaki, kosmetik, makanan panas, dan buku cerita. Mesin otomatis ditemukan di pabrik, kantor, toko eceran besar, statsiun pompa bensin, hotel, restoran dan banyak tempat lainnya. Mereka menawarkan penjualan 24 jam, pelayanan sendiri, dan barang yang selalu segar.
4.    Layanan Pembelian
Adalah pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu, biasanya karyawan organisasi bear yang ingin membeli dari sejumlah pengecer yang setuju memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.
Perdagangan eceran korporat, organisasi-organisasi ini mencapai skala keekonomisan, daya beli yang lebih besar, pengakuan merek yang lebih luas dan karyawan yang lebih terlatih dibandingkan yang dicapai oleh toko independent secara sendiri.
Dalam sistem waralaba, terwaralaba individual adalah kelompok perusahaan yang terkait erat dan mempunyai operasi sistematis yang terencana, terarah, dan  terkendali melalui inovator operasi, disebut pewaralaba. Waralaba dibedakan berdasakan tiga karakteristik :
1.    Pewaralaba memiliki nama dagang atau jasa dan melisensikannya kepada terwaralaba untuk mendapatkan pembayaran royalti.
2.    Terwaralaba membayar untuk mendapatkan hak menjadi bagian dari sistem.
3.    Pewaralaba menyediakan sistem pelaksanaa bisnis kepada terwaralaba.
Sistem waralaba menguntungkan pewaralaba dan terwaralaba. Pewaralaba mendapatkan motivasi dan karyawan pekerja keras bermental wirausaha dan bukan “tangan pegawai” keakraban terwaralaba dengan komunitas dan kondisi lokal, serta daya beli yang besar karena menjadi pewaralaba. Terwaralaba berjalan diantara menjadi mandiri dan setia kepada pewaralaba. Kemandirian mereka membuat mereka lebih fleksibel.

Lingkungan Eceran Baru
Jenis toko eceran telah tumbuh mirip satu dengan yang lain dimana produsen merek nasiona mletakan barang bermerek mereka di semakin banyak tempat. Diferensiasi layanan juga telah tererosi. Banyak dapertemen store telah memotong layanan dan banyak toko diskon meningkatkan layan toko mereka. Pelanggan menjai pelanggan yang cerdas. Mereka tidak mau lagi membayar lebih untuk merek identik, terutama ketika perbedaan layanan telah hilang, atau mereka tidak lagi mengiginkan kredt dari toko tertentu karena kartu kredit bank telah diterima secara umum.
Beberapa perkembangan eceran lainya yang mengubah cara konsumen membeli serta cara produsen dan pengecer menjual :
1.    Bentuk Dan Kombinasi Eceran Baru
Beberapa pasar swalayan mencakup cabang bank, toko buku menampilkan gerai kopi. SPBU mencakup toko makanan. Pengecer juga bereksperimen dengan toko waktu terbatas yang disebut “pop-up“ yang memungkinkan pengecer untuk mempromosikan merek, menjakau pembelanja musiman selama beberapa minggu di wilayah yang ramai dan menciptakan bahan perbincangan (buzz). Etalase toko harus dapat terus menarik pelanggan untuk datang ketoko, dan itu berarti toko harus menjadi tempat hiburan dengan caranya sendiri.


2.    Pertumbuhan Persaingan Antarjenis
Department store tidak hanya kawatir dengan departement store lain. jenis toko yang berbeda, toko diskon, ruang pamer katalog, departement store semuannya bersaing untuk konsumen yang sama dengan menjual jenis barang yang sama. Pemenang terbesar: pengecer yang membantu pembelanja untuk lebih cermat secara ekonomis, menyederhanakan hidup mereka yang semakin sibuk dan rumit, dan memberikan koneksi emosional, termasuk supercenter, toko dolar, club gudang dan internet.
3.    Persaingan antara Pengecer Berbasis Toko Dan Nontoko
Kini konsumen menerima penawaran penjualan melalui surat dan kalaog surat langsung, lewat televisi, komputer dan telepon. Pengecer berbabis non toko ini mengambil alih bisnis dari pengecer berbasis toko.
4.    Pertumbuhan Pengecer Raksasa
Melalui sistem informasi, sistem logistik, dan daya beli yang sangat bagus, pengecer raksasa seperti wal-mart mampu menghantarkan layanan yang baik dan volume produk yang besar dengan harga menarik kepada konsumen. Mereka mengepung produsen-produsen kecil yang tidak dapat mengirimkan kuantitas yang cukup besar dan sering mendikte produsen paling kuat tentang barang apa yang harus dibuat, bagaimana menentapkan harga dan mempromosikan, papan dan bagaimana cara mengirimkan barang dan bahkan bagaimana cara meningkatkan produiksi dan manajemen. Produsen memerlukan akun ini, jika tidak, mereka akan kehilangan 10%-30% pasar.
5.    Penurunan Pengecer Pasar Menengah.
Saat ini kita dapat menentukan karakter pasar eceran sebagai bentuk jam pasir dan atau tulang anjing; pertumbuhan tampak terpusat diatas (dengan penawaran barang mewah dari pengecer seperti nordstrom dan neiman marcus).
6.    Pertumbuhan Investasi dalam Teknologi
Pengecer menggunakan komputer untuk menghasilkan peramalan yang lebih baik, mengendalikan biaya persediaan, memesan secara elektronik dari pemasok, mengirimkan e-mail antartoko, dan bahkan menjual kepada pelanggan didalam toko. Beberapa pengecer meminjam taktik teknologi dari industri lain, dan meraih keberhasilan besar.
7.    Profil Global Pengeer Utama
Pengecer dengan format unik dan positioning merek yang kuat semakin banyak yang muncul dinegara-negara lain. Pengecer AS seperti The Limited dan The GAP menjadi terkenal diseluruh dunia. Wal-Mart mengoprasikan lebih dari 2.700 toko diluar AS dimana mereka menjalankan 20% bisisnya. Pengecer Belanda Ahold, dan pengecer Belgia, Delhaize, menghasilkan hampir 80% penjualan dipasar non domestic.




Keputusan Pemasaran
Dengan lingkungan eceran baru ini sebagai latar belakang, kita akan memperlajari keputusan pemasaran pengecer diwilayah pasar sasaran, pilihan dan pengadaaan produk, harga, atmosfer toko dan pelayanan, kegiatan dan pengalaman toko, komunikasi dan lokasi.
1.    Pasar sasaran
Sebelum pengecer mendefisinikan dan menentukan profil pasar sasaran , pengecer tidak dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk , dekorasi toko , pesan , dan media iklan , harga , serta tingkat layanan. Kesalahan dana memilih atau mengubah pasar sasaran bisa sangat mahal harganya. Agar dapat mengenai sasaran dengan lebih baik, pengecer membagi pasar menjadi segmen yang semakin kecil dan meluncurkan lini toko baru untuk memberikan kumpulan penawaran yang lebih relevan untuk mengeksploitasi pasar ceruk.

2.    Pilihan produk
Pilihan produk pengecer harys sesuai dengan harapan belanja pasar sasaran. Pengecr harus memutuskan lebar dan dalam pilihan produk. Pilihan produk terutama bisa sangat menantang dalam industri denga pergerakan cepat seperti teknologi / mode. Urban Outfitters mendapat masalah ketika mereka beralih dari formula “anti-kemapanan,tetapi tidak terlalu anti-kemapanan” dan bergerak untuk mmperkenalkan gaya baru terlalu cepat. Penjualan jatuh lebih drai 25% sepanjang tahun 2006. Dipihak lain, pengecer disana aktiv dan kasual Aeropostale mendapatkan keberhasilan dengan menyesuaikan pilihan produknya secara cermat kepada kebutuhan pasar remaja yang menjadi sasaranya.
Tantangan sebernarnya dimulai setalah menentukan pilihan produk toko, yaitu, mengembangkan strategi diferensiasi produk. Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan :
      Menampilkan merek nasional yang ekslusif yang tidak tersedia dipengecer pesaing.
      Menampilakan hampir seluruhnya barang merek pribadi.
      Menampilakn acara besar tentang barang yang unik.
      Menampilkan barang yang mengejudkan atau terus berubah.
      Menampilkan barang terkini atau terbaru terlebih dahulu.
      Menawarkan layanan penyesuaian (customization) barang.
      Menawarakan pilihan bagi target yang sangat dicari.
3.    Perdagangan barang
Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan sumber barang, kebijakan, dan praktik. Dikantor pusat perusahaan rantai pasar swalayan, bagian khusus pembeli bertanggung jawab untuk mengembangkan pilihan merek dan mendengarkan presentasi wiraniaga. Produsen menghadapi tantangan besar dalam usaha nya menempatkan barang baru ke rak toko. Produsen harus tau kriteria penerimaan yang digunakan oleh pembeli, komite pembelian, dan manajer toko. Toko menggunakan profitabilitas produk langsung untuk mengukur biaya penanganan produk (penerimaan, penyimpanan, dokumen, pemilihan, pemeriksaan, pengamgkutan dan biaya ruang) dari saat barang tiba digudang sampai dibeli oleh pelanggan ditoko eceran.
4.    Harga
Harga adalah faktor positioning kunci dan harus diputuskan dalam hubunganya dengan pasar sasaran, bauran pilihan produk dan jasa, dan persaingan. Sebagian besar pengecer masuk dalam kelompok harga markup tinggi, volume rendah (toko barang khusus mewah) atau kelompok harga markup rendah, volume tinggi (pedangan masal dan toko diskon). Pengecer juga harus memperhatikan taktik penetapan harga.
5.    Jasa
Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiakan satu toko dari toko lainya. Pengecer harus memutuskan bauran jasa untuk menewarkan hal-hal berikut kepada pelanggan :
      Layanan pembelian, meliputi menerima telepon dan pesan lewat surat, iklan, tampilan jendela dan interior.
      Layanan pasca pembelian meliputi pengiriman dan penghantaran, pembukusan hadiah, penyesuaian dan pengembalian.
      Layanan tambahan mencakup informasi umum, penguangan cek , tempat parkir, restoran, perbaikan, dekorasi enterior, kredit, toilet, dan layanan penjagaan bayi.
Pengecer juga harus mempertimbangakan diferensiasi berdasarkan layanan konsumen andal secara tepat, baik melalui tatap muka, saluaran telepon atau bahkan melalui inofasi teknologi.
6.    Atmosfer toko
Admosfer adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap toko mempunyai penampilan dan tat letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang utnuk bergerak. Safeway meningkatkan laba dengan merenofasi tambilan tokonya secara :
      Dinding
      Pencahayaan
      Penandaan
      Dapertemen sayur dan buah
      Lantai
      Roti dan kue
7.    Kegiatan dan pengalaman toko
Pertumbuhan e-commerce telah memaksa pengecer bata dan semen tradisional untuk memberi respon. Selain keunggulan alami mereka , seperti produk yang dapat benar-benar dilihat, disentuh, dan diuji oleh pembelanjaan, layanan pelanggan secara nyata, dan tidak ada wajtu tunggu pengiriminan bagi pembelian ukuran kecil dan menengah. Konsusten dengan akasan ini, beberapa pengecer produk pengalaman menciptakan hiburan dalam toko untuk menarik perhatian pelanggan.
8.    Komunikasi
Pengecer menggunakan sarana komunikasi yang beragam untuk menghasilkan pembelian. Mereka memasang iklan, melakukkan penjualan khusus, menerbitkan kupon diskon, dan membuat program penghargaan.
9.    Keputusan lokasi
Rantai departemen store, perusahaan minyak, dan pewaralaba makanan cepat saji memberikan pelatihan besar saat memilih wilayah negara dimana mereka akan membuka gerainya, lalu kota-kota. Pengecer dapat menempatkan toko-tokonya dilokasi berikut :
      Pusat kawasan bisnis
      Pusat belanja regional
      Pusat perbelanjaan setempat
      Jalur belanja
      Lokasi didalam sebuah toko yang lebih besar.

B.  PERDANGAN GROSIR
Perdangan grosir ( wholesaling ) mencakup semua kegiataan dalam penjualan barang atau jasa kepada mereka yang membeli atau menjual kembali untuk keperluan bisnis. Pedanag grosisr disebut juga ( distributor ) berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal. Pertama pedagang grosir tidak terlalu memperhatikan promosi, atmosfer, dan lokasi karena mereka berusaha berurusan denga pelanggan bisnis dan bukan dengan konsumen akhir. Kedua ,transaksi grosir biasanya lebih besar dari pada transaksi eceran, dan pedagang grosir biasanya mencakup wilayah dagang yang lebih besar daripada pengecer. Ketiga, pemerintah menanngani pedangan grosir dan pengecer dengan cara berbeda berdaasarkan peraturan hukum dan bajak.
Jenis – jenis Pedagang Grosir Utama :
      Pedagang grosir: mereka adalah pemborong layanan penuh dan layanan terbatas, distributor, perusahaan pemasok pabrik.
      Pedang grosir layanan penuh: memiliki stok, memiliki tenaga penjulan, melakukkan pengiriman, menyedikan bantuan manajemen.
      Pedang grosir layanan terbatas: peagang grosir penjualan tunai menjual lini terbatas barang pergerakan ke pengecer kecil secara tunai.
      Pialang dan agen: menfasilitasi pembelian dan penjualan, dan mendapatkan komisi 2%-6% dari hrga jual. Fungsi terbatas biasanya dikhususkan berdasarkan lini produk atau jenis pelanggan.
      Cabang dan kantor ptodusen dan pengecer: kegiatan perdanganan groir dilakukkan oleh penjual atau pembeli sendiri dan buka melalu pedang grosir inependen.
      Pedang grosir khusus : pengumul pertanian dan perusahaan lelang.
Secara umum , pedang grosir lebih efesien dalam melaksanakan satu atau lebih fungsi-fungsi :
      Penjualan dan promosi
      Pembelian dan pembentukkan pemilihan barang
      Pemecah jumlah besaR
      Pergudangan
      Transportasi
      Pembiayaan
      Penanggungan risiko
      Informasi pasar
      Layanan manajemen dan konseling
Tren dalam Perdangan Grosir
Keluhan utama produsen terhadap pedangan grosir adalah : mereka tidak mempromosikan lini produk produsen secara agresif dan lebih bertindak sebagai penggambil pesanan, mereka tidak menyimpan cukup banyak persediaan sehingga gagal mmenuhi pesanan pelanggan dengan cukup cepat, mereka tidak memasok informasi pasar, pelanggan, dan kompetitif yang terbaru kepada produsen mereka tidak menarik menajer kaliber tinggi, menurunkun biaya mereka , dan mengenakan harga terlalu mahal pada layanan mereka. Salah satu dorongan utma bagi pedang grosir adalah meningkan produktifitas aset dengan menggelola persediaan dan piutang dengan lebih baik.

C.  LOGISTIK PASAR
Logistik pasar meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi permintaan, lalu mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik prnggunaan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba. Perencanaan logistik pasar mempunya 4 tahap :
1.    Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelangganya.
2.    Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk menjangkau pelanggan.
3.    Mengembangkan kesempurnaan oprasional dalam peramalan penjualan, manajemen gudang, manajemen tranportasi, dan manajemen bahan.
4.    Mngimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan, dan prosedur terbaik.
Dengan mempelajari logistik pasar, manajer dapat menemukan cara yang paling efisien untuk mengirimkan nilai. Logistik pasar akan melihat dua sistem pengiriman unggul. Sistem yang pertama meliputi pemesanan piranti lunak untuk diunduh langsung kekomputer pelanggan. Sistem kedua memungkin produsen komputer mengunduh piranti lunak ke produknya. Kedua solusi itu menghilangkan kebutuhan untuk mencetak, mengemas, mengirimkan dan menyimpan jutaan pirimgan dan buku petunjuk.

Sistem Logistik Terintegrasi
Tugas logistik pasar memerlukan sistem logistik terintergrasi yang meliputi manajemen bahan, sistem aliran bahan, dan distribusi fisik, dibantu oleh teknologi informasi. Pemasok pihak ketiga seperti FedEx Logistic Services atau Ryder Intergrated Logistic, sering kali berpartisipasi dalam merancang atau mengelola sistem ini. Volvo berkerjasama dengan FedEx, mendirikan sebuah gudang di Memphis dengan stok suku cadang truk yang lengkap, seorang penyalur yang mendadak memerlukan suku cadang, menelepon nomor bebas pulsa, dan suku cadang itu akan dikeluarkan dari gudang pada hari yang sama dan dikirimkan malam itu kebandara atau kantor penyalur atau bahkan ketempat servis pinggir jalan.
Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan. Pertama adalah peramalan penjualan, berdasarkan jadwal distribusi, produksi, dan tinggkat persediaan perusahaan. rencana produksi mengindikasikan bahan yang harus dipesan departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui tranportasi kedalam, memasuki wilayah pnerimaan, dan disimpan di persediaan barang mentah. Bahan mentah diubah menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan penghubung atara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur. Pesanan pelanggan menurunkan tingkat persediaan barang jadi dan kegiatan manufakatur. Pesanan pelanggan menurunkan tingkat persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur meningkatkanya. Barang jadi mengalir dari lini perakitan dan melewati proses pengemasan, gudang dalam pabrik, pemrosesan ruang pengiriman, tranportasi keluar, gudang lapangan, serta pengiriman dan layanan pelanggan.
Tujuan Logistik Pasar
Banyak perusahaan menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai “menempatkan barang yang tepat di tempat yang tepat pada saat yang tepat dengan biaya terendah.”Sayangnya, tujuan ini hanya memberikan sedikit panduan praktis. Tidak ada sistem yang dapat memaksimalkan layanan pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi pada saat yang sama. Layanan pelanggan maksimum mengimplikasikan persediaan besar, transportasi premium, dan berbagai gudang yang semuanya meningkatkan biaya logistik pasar.
Mengingat kegiatan logistik pasar tersebut memerlukan trade-off yang kuat, manajer harus mengambil keputusan berdasarkan total sistem. Titik awalnya adalah mempelajari apa yang diperlukan pelanggan dan apa yang ditawarkan pesaing. Pelanggan tertarik pada pengiriman tepat waktu, kesediaan pemasok untuk mengambil kembali barang yang rusak dan memasok mereka kembali dengan cepat.

       M = T + FW + VW +S

Berdasarkan tujuan logistik pasar, perusahaan harus merancang sebuah sistem yang bisa meminimalkan biaya pencapaian tujuan-tujuan ini. Setiap kemungkinan sistem logistik pasar akan menghasilkan biaya berikut.
                                                                         
Di mana:
M    = total biaya logistik pasar dari sistem yang direncanakan
T     = total biaya angkut dari sistem yang direncanakan
FW  = total biaya gudang tetap dari sistem yang direncanakan
VW  = total biaya gudang variabel (termasuk persediaan) dari sistem yang                          direncanakan
S     = total biaya kehilangan penjualan akibat rata-rata keterlambatan         pengiriman di bawah sistem yang direncanakan
Pemilihan sistem logistik pasar memerlukan pengamatan total biaya (M) yang berhubungan dengan berbagai sistem yang direncanakan dan memilih sistem yang meminimalkannya. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus meminimalkan T + FW + VW untuk tingkat layanan pelanggan yang ditargetkan.
Keputusan Logistik Pasar
Perusahaan harus membuat empat keputusan utama tentang logistik pasarnya: 
(1) Bagaimana harus menangani pesanan (pemrosesan)? 
(2) Di mana kita harus meletakan stok kita (pergudangan)? 
(3) Berapa banyak stok yang harus kita pegang (persediaan)? 
Dan (4) Bagaimana kita harus mengirimkan barang (transportasi)?

1.    Pemrosesan Pesanan
Sebagian perusahaan saat ini berusaha mempersingkat siklus pemesanan sampai pembayaran—yaitu, waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman, dan pembayaran. Siklus ini mempunyai banyak langkah, termasuk transmisi pesanan oleh wiraniaga, pemasukan pesanan dan pemeriksaan kredit pelanggan, jadwal persediaan dan produksi, pengiriman pesanan dan invoice/faktur, dan penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus ini, semakin rendah kepuasan pelanggan dan semakin rendah laba perusahaan.

2.Pergudangan  
Semua perusahaan harus menyimpan barang jadi sampai barang itu terjual karena siklus produksi dan konsumsi jarang sesuai. Fungsi penyimpanan adalah membantu memperlancar perbedaan antara produksi dan jumlah yang diinginkan oleh pasar. Perusahaan harus memutuskan jumlah lokasi penyimpanan persediaan. Di satu pihak, semakin banyak lokasi penyimpanan berarti barang dapat dikirimkan ke pelanggan dengan lebih cepat, tetapi juga berarti  biaya gudang dan persediaan lebih tinggi. Untuk mengurangi biaya gudang dan duplikasi persediaan, perusahaan dapat mensentrlisasikan persediaannya di satu tempat dan menggunakan transportasi yang cepat untuk memenuhi pesanan.

3.    Persediaan
Tingkat persediaan merepresentasikan biaya utama. Wiraniaga akan lebih suka jika perusahaan mereka menyimpan cukup banyak stok untuk memenuhi semua pesanan pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak efektif biaya. Biaya persediaan meningkat semakin cepat ketika tingkat layanan pelanggan mendekati 100%. Manajemen harus tahu berapa banyak penjualan dan laba yang akan naik sebagai hasil penyimpanan persediaan yang lebih besar dan menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat, dan kemudian mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan persediaan mengharuskan manajemen mengetahui kapan dan berapa banyak barang yang dipesan. Ketika persediaan menurun, manajemen harus tahu berapa tingkat stok yang diperlukan untuk menempatkan pesanan baru. Tingkat stok ini disebut titik pesanan (atau pemesanan kembali). Titik pesana 20 berarti memesan kembali ketika stok berkurang sampai 20 unit. Titik pesanan harus menyeimbangkan risiko kehabisan stok dengan biaya kelebihan stok. Keputusan lain adalah berapa banyak yang dipesan. Semakin besar jumlah yang dipesan, semakin jarang pesanan harus ditempatkan.

4.    Transportasi
Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang ketika ketika barang itu tiba, yang semuanya mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Dalam mengirimkan barang ke gudang, penyalur, dan pelanggannya, perusahaan dapat memilih diantara lima model transportasi: rel, udara, truk, air, dan pipa. Pengirim mempertimbangkan kriteria seperti kecepatan, frekuensi, keandalan, kapabilitas, ketersediaan. Kemudahan penelusuran, dan biaya. Untuk kecepatan, udara, rel, dan truk adalah pesaing utama. Jika tujuannya adalah biaya rendah, pilihannya adalah air dan pipa.
Semakin banyak pengirim yang menggabungkan dua atau lebih model transportasi, berkat kontainerisasi. Kontainerisasi (containerization) terdiri dari memasukkan barang dalam kotak atau trailer yang mudah dipindahkan antar dua model transportasi.
Pengirim dapat memilih dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum. Jika pengirim memiliki armada truk atau armada udaranya sendiri, pengirim menjadi angkutan pribadi. Angkutan kontrak adalah organisasi independen yang menjual layanan transportasi kepada pihak lain berdasarkan kontrak. Angkutan umum memberikan layanan antara titik yang ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua pengirim dengan tarif standar.

5.    Pelajaran Organisional
Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, bukan hanya dari pertimbangan harga. Sistem logistik harus memberikan informasi intensif dan membentuk hubungan elektronik di antara semua pihak yang berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus menetapkan tujuan logistiknya untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan harus melibatkan anggota semua tim yang relevan dalam proses perencanaan. Melaksanakan logistik dengan benar akan memberikan imbalan besar.
Permintaan yang lebih kuat saat ini untuk dukungan logistik dati pelanggan besar akan meningkatkan biaya pemasok. Pelanggan menginginkan pengiriman yang lebih sering sehingga mereka tidak harus menyimpan persediaan yang banyak. Mereka menginginkan waktu siklus pesanan yang lebih singkat, yang berarti pemasok harus menyimpan ketersediaan stok yang tinggi. Pelanggan sering kali menginginkan pengirim toko langsung dibandingkan palet terpisah. Mereka menginginkan waktu pengiriman yang dijanjikan lebih ketat. Mereka mungkin menginginkan penyesuaian kemasan, pembelian label harga, dan pembuatan tampilan.
Pemasok tidak bisa berkata tidak pada banyak permintaan ini, tetapi setidaknya mereka dapat menetapkan program logistik yang berbeda dengan tingkat layanan dan biaya pelanggan yang berbeda. Perusahaan yang cerdik akan menyesuaikan penawaran mereka dengan setiap kebutuhan pelanggan besar. Kelompok dagang perusahaan akan mengatur distribusi terdiferensiasi dengan menawarkan berbagai paket program layanan untuk berbagai pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. (2000). Marketing manajemen, the millennium edition, engelwood cliff, new jersey : prentice-hall