Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dasar-dasar Perilaku Kelompok II Perilaku Organisasi

Dasar-dasar Perilaku Kelompok

Dasar-dasar Perilaku Kelompok 

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK

Suatu Model Alternatif : Untuk Kelompok-Kelompok Sementara dengan Tenggat 

SUMBER DAYA ANGGOTA KELOMPOK 

Dasar-dasar Perilaku Kelompok

Dasar-dasar Perilaku Kelompok

Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran- sasaran tertentu. Kelompok-dapat bersifat formal maupun informal. Yang oleh struktur organisasi, dengan penugasan kerja yang ditunjuk untuk menjalankan tugas-tugas. Dalam kelompok formal, perilaku-perilaku yang seharusnya ditunjukkan dalam kelompok ditentukan oleh dan diarahkan untuk tujuan organisasi.

1.      Kelompok

Dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapal sasaran tertentu

2.      Kelompok formal

Suatu kelompok rancangan yang ditemukan dalam struktur organisasi

3.      Kelompok informal

Suatu kelompok baik terstruktur formal maupun organisasi tersusun; tampak dalam respons pada kepentingan untuk hubungan sosial

4.      Kelompok komando

Seorang manajer dan semua bawahannya

5.      Kelompok tugas

Pekerjaannya dilakukan bersama untuk menyelesaikan Suatu tugas

6.      Kelompok kepentingan

Pekerjaannya dilakukan bersama untuk mencapal sasaran khusus dan yang diperhatikan

7.      Kelompok persahabatan

Ditetapkan secara bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK

Pada umumnya kelompok-kelompok mengikuti suatu urutan baku dalam evolusi mereka. Kami menyebut urutan ini model lima tahap dari pengembangan kelompok. Akan tetapi, studi-studi terbaru menunjukkan bahwa kelompok-kelompok sementara dengan tenggat tugas-khusus mengikuti satu pola yang sangat berbeda. Dalam seksi ini, kami menguraikan model umum lima-tahap dan suatu model alternatif bagi kelompok-kelompok sementara dengan tenggat-tenggat (deadlines).

Model Lima Tahap

1.      Tahap pertama, pembentukan, dicirikan oleh banyak sekali ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Para anggota menguji coba untuk menentukan tipe-tipe perilaku apakah yang dapat diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota telah mulai berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian dari suatu kelompok

2.      Tahap Keributan adalah tahap konflik di dalam kelompok. Para anggota menerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan kendala-kendala yang dikenakan oleh kelompok terhadap individualitas. Lebih lanjut, ada konflik mengenai siapa yang akan mengendalikan kelompok. Bila tahap ini telah lengkap, terdapat suatu hierarki yang relative jelas dari kepemimpinan didalam kelompok.

3.      Tahap Ketiga adalah tahap dimana berkembang hubungan yang karib dan kelompok memperagakan kekohesifan. Sekarangada rasa yang kuat akan identitas kelompok dan persahabatan. Tahap penormaan ini selesai bila struktur kelompok telah kokoh dan kelompok itu telah menyerap perangkat harapan bersama dari apa yang menetapkan perilaku anggota yang benar.

4.      Tahap Keempat adalah pelaksanaan. Pada titik ini struktur itu telah sepenuhnya fungsional dan diterima baik. Energi kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti memahami satu sama lain ke pelaksanaan tugas didepan mata.

5.      Tahap kelima adalah penundaan, dalam tahap ini kelompok mempersiapkan pembubaran, Kinerja tugas tinggi tidak lagi merupakan prioritas puncak kelompok, sebagai gantinya perhatian diarahkan ke penyelesaian aktivitas.

Suatu Model Alternatif : Untuk Kelompok-Kelompok Sementara dengan Tenggat

Kelompok-kelompok sementara dengan tenggat tampaknya tidak mengikuti model sebelumnya. Studi-studi menunjukkan bahwa mereka memliki urutan tindakan (atau bukan-tindakan) mereka sendiri yang unik.

Pertemuan pertama menentukan arah kelompok.Fase pertama kegiatan kelompok adalah fase inesia atau kelembaman,terjadi suatu perahlian pada akhir fase pertama, yang terjadi tepat ketika kelompok itu telah menghabiskan separuh dari waktu yang disediakan.Suatu transisi mengawali perubahan-perubahan utama,suatu fase kedua inersia mengikuti transisi dan pertemuan terkahir kelompok dicirikan oleh kegiatan yang sangat terpacu

Inilah periode inersia yaitu kelompok cenderung berdiam diri atau menjadi terkunci ke dalam suatu arah tindakan yang tetap.Bahkan jika kelompok memperoleh wawasan baru yang menantang pola-pola dan asumsi awal, kelompok tidak mampu bertindak pada wawasan-wawasan baru ini dalam fase 1.

Menganalisis Sosiologi

·         Jaringan Sosial (Social Network) Perangkat spesifik dari tautan diantara seperangkat individu yang didefinisikan.

·         Gugus (Cluster) Kelompok yang eksis dalam jaringan social.

·         Gugus tertetap (Prescribed Clusters) Kelompok formal seperti departemen, tim kerja, angkatan tugas, atau komite

·         Gugus Muncul (Emergent Clusters) Kelompok tak resmi, informal.

·         Koalisi, gugus individu yang sementara bergabung bersama-sama untuk mencpai suatu maksud yang spesifik.

·         Klik, Pengelompokkan informal yang lebih permanen yang melibatkan persahabatan

·         Bintang (Stars), Individu-individu dengan tautan paling banyak dalam suatu jaringan

·         Penghubung (liaisons), Individu-individu yang menghubungkan dua gugus atau lebih tetapi tidak menjadi anggota dari gugus manapun.

·         Jembatan (Bridges), Individu-individu yang berfungsi sebagai pasak tautan dengan masuk pada dua gugus atau lebih.

·         Isolator, Individu-individu yang tidak dihubungkan ke jaringan.

 

Di dalam struktur suatu kelompok terdapat hubungan formal, yakni pemimpin dipilih melalui vote/ Suara terbanyak dan seetelahnya pemimin/ketua-lah yang memilih strukturisasi di bawahnya. Setelah itu dalam organisasi terdapat AD/ART yakni berkaitan tentsng kebijakan-kebijakan dan aturan yang berlaku untuk semua anggota di dalam orgnisasi, yang bertujuan untuk mengoptimalkan program kerja serta konsistensi dalam pekerjaan sehingga dapat meminimalisir masalah yang akan terjadi dalam suatu organisasi. Contoh dalam mc’donald terdapat prosedur dalam pemesanan, menerima sampai dalam proses memasak.

Selain itu dalam organisasi terdapat hal pendukung lainya untuk kemajuan organisasi tersebut, misal dalam suatu organisasi di dukung dengan alat-alat yang modern pastinya akan menambah niai SDM anggotanya, hal tersebut sangat berpengaruh besar dalam proses kinerja organisasi, karena di dalam orgaisasi, anggota lah yang menjadi pacuan utama dalam kinerja organisasi sehingga sebelum membuat suatu organisasai di butuhkan seleksi untuk setiap anggota yang akan menempati divisi/tugas yang sesuai dengan bidangnya. Seleksi tersebut bertujuan untuk kemajuan dalam proses kinerja organisasi, semakin tepat dalam penentuan pemabgian setiaap anggotanya akan berdampak baik kedepanya untuk organisasi tersebut dan setelahnya terdapat evalusai untuk mengoreksi diri/aggota setiap devisi berkenaan tentang pembagiaan reward/hadiah yang akan diberikan kepada anggota yang memiliki konttribusi tertinggi akan mendapaatkan reward tinggi juga.

Adapun hal lain yang sering menggagu dalam program kerja suatu organisasi yakni berbagai macam sub-budaya yang dimiliki oleh anggotanya pasti bermacam-macam, hal tersebut akan mempengaruhi proses kerja sehingga dalam penyusunan tata letak bagisan kantor/ruang kerja di atur dengan sebaik-baikny ayng bertujuan untuk menghindari resiko singgungan antar anggota yang menjadi hambatan dalam proses kerja, contohnya sering betemu akan mengakibatkan timbul obrolan yang tidak penting dan membuat waktu terbuang.

SUMBER DAYA ANGGOTA KELOMPOK

Yaitu precticius/prstasi tertinggi yang di berikan anggota untuk suatu kelompok/organisasi dan yang memberikan pegaruh besar dalam organisasi tersebut termasuk dalam kualitas potesial atau kualitas kemampuan  yang dimilliki oleh anggota tersebut. Jadi setiap angggota akan mimiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam kinerja mereka.

PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, DAN KEMAMPUAN

Memiliki pengaruh yang besar dalam sebuah organsasi. Hal ittu terlihat dalam parameter kinerja mereka, baik tidanya, efisien tidak, bahkan sesuai tidaknya akan mempengaruhi nilai parameter kerja mereka. Biasanya terjadi dalam  proses penyelesaian masalah yang berkelanjutan.

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN

Ciri khas yang nampak dan yang sering muncul dari anggota/individu akan menimpulkan respect atau respon yang berbeda, semisal dalam bahasa, tutur kata, pakaian dan intonasi bicara akan saling mempengaruhi mood semua anggota.

STRUKTUR KELOMPOK

Yakni penegasan yang di berikan untuk tugas dan bentuk kerja yang sesuai dengan fungsi divisi/bagian anggota kelompok organisasi tersebut, misal tugas dan fungsi seorang peminpin, hal-al yang di atur dalam kepemimpinan dan hal-hal yang di wajibkan dalam kepemimpinan organisasi.

KEPEMIMPINAN FORMAL

Biasanya dalam organisasi memiliki banyak sekali bagian kelompok yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing, maka dari itu di butuhkan kepemimpinan formal yang bertujuan dan meiliki peran untuk mengatur semua jalany aproses kerja sehingga di dapatkan hasil yang baik.

PERAN

Dengan berbagai macam karakter dan sub-budaya maka sewajarny ajika setiap anggota memiliki peranya sendiri dalam upaya berkontribusi terhadap organisasi tersebut.

IDENTITAS PERAN

Karena kebiasaan yang di lakukan ssat sedang ber organisasi maka akan timbul identitas peran yang berfungsi untuk membedakan fungsi peran kit atrhadap organisasi tersebut.

PERSEPSI PERAN

Pemikiran dalam suatu masalah yang didalamnya seharusnya terdapat seorang anggota yang mampu menangani masalah tersebut. Hal tersebut di maksud dengan presepsi peran/ dugaan peran seseorang.

HARAPAN PERAN

Berbeda dengan persepsi peran, harapan ini tidak hanya pemikiran saja teatpi merujuk pada gerakan anggota yang seharusnya mampu mengatasi suatu masalah atau mampu bertindak sesuai kemampuan yang dimilikinya.

KONFLIK PERAN

Yakni singgungan yang terjadi karena perbedaan antara pengharapan tentang peran yang sedang di patuhi dengan peran dengan persyaratan yang lainya. Hal tersebut akan memicu kontradiksi, yakni pengharapan peran yang berlawanan terhadap anggota. Hal tersebut akan menimbulksn respon yakni dengan cara menarik diri, menangguhkan, dan berunding untuk menemukan penyelesaian konflik.

NORMA

Adalah suatu aturan atau hukum yang di berilakukan di dalam suatu organisasi, yakni hal yang perlu di perhatikan dalam etika dan perilaku. Penekanan ini berkaitan denagn attitude anggota dengan attasan mereka. Jika di langgar atau berlawanan akan mendpatkan hukuman atau skors minimalnya.

KELAS-KELAS NORMA BERSAMA

Adapun di dalam organisasi terdapat bagian tempat untuk norma, yaitu

1.      Norma kinerja, yang berarti di dalam suatu kinerja terdapat aturan dan hukum yang mengikat dengan tujuan memberikan komunikasi yang baik dan sesuia.

2.      Norma penampilan, yang beraarti mencerminkan kepribadian anggota dan haus sesuai denagan waktu, waktu bersantai, waktu bekerja, dan di mana waktu unruk fokuss mengejar target.

3.      Norma tata sosial, yakni berarti norma yang mengatur kegiatan sosial mereka, biasanya dalam persahabatan, dalam pertemuan makan siang dan di dalam kegiatan sosial lainya.

4.      Norma sumber daya, yakni beerarti aturan yang berlaku untuk ketingkatan anggota sepeerti upah/gaji dan reward lainya.

KENAPA NORMA ITU PENTING?

Karena norma adalah hukum yang sangat mengikat dan tidak akan erlepas, itu sudah menjadi acuan penilaian utama dalam suatu organisasi.

KONFORMITAS

Yakni suatu perilaku yang di sesuaikan dengan norma yang berlaku apda suatu kelompok organisasi, hal tersebut aan menimbulkan teanan bagi si pelaku karena dengan sengaja pelaku tersebut merubah sikap dan perilaku agar sesuai dengan norma yang berlaku di dalam kelompok/organisasinya.

STATUS

Sementara memberi kuliah mengenai remaja, dosen meminta kepada kepala mendaftar hal hal yang menyumbang kepada status ketika mereka berada disekolah menengah.

Daftar itu panjang dan mencakup menjadi atlet atau pemimpin penggembira(cheerleader) dan mampu membolos tanpa ketahuan, Akhirnya satu mahasiswa dibaris belakang secara sukarela menjawab "Disekolah menengah tidak ada sesuatu yang tidak berarti apa" "

      Status yaitu, posisi atau pringkat yang ditentukan secara sosial yang diberikan kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain - menembus masyarakat jauh melaumpaui dinding sekolah menengah. Tidaklah berlebihan untuk mengungkapkan lagi kutipan diatas agar berbunyi "Dalam hierarki status kehidupan tidak ada hal yang tidak berarti apa apa".

     Status merupakan suatu faktor penting dalam memahami perilaku manusia karena status merupakan suatu motivator yang cukup penting dan mempunyai konsekuensi konsekeunsi perilaku yang utama bila individu mempersepsikan suatu disparitas antara apa yang mereka yakini tentang bagaimana status mereka dan apa yang orang lain persepsikan.

STATUS DAN NORMA

telah ditunjukkan bahwa status mempunyai beberapa pengaruh yang menarik terhadap kekuatan norma dan tekanan untuk penyesuaian misalnya, anggota status tinggi dari kelompok sering diberi lebih banyak kebebasan untuk menyimpang dari norma daripada anggota kelompok lain. "Orang orang berstatus tinggi juga lebih mampu bertahan terhadap tekanan konformitas dari rekan sekerja mereka dengan status lebih rendah. Seorang individu yang dinilai tinggi oleh suatu kelompok tetapi tidak banyak memerlukan atau mempedulikan mengenai ganjaran sosial yang diberikan oleh kelompok secara khusus akan mampu memperhatikan secara minimal norma norma konformitas."

KEADILAN (EKUITAS) STATUS

penting bagi anggota kelompok untuk meyakini bahwa hierarki status adil atau wajar[equitable]. Jika dipersepsikan adanya ketidakadilan, terciptalah ketidakseimbangan yang terjadi dalam berbagai jenis perilaku korektif.

       Perangkap perangkap yang mengiringi posisi posisi formal juga merupakan unsur penting dalam mempertahankan keadilan. Bila kita meyakini bahwa ada suatu ketidaksamaan[inekuitas] antara peringkat sesorang inividu yng di persepsikan dan perlengkapan status orang itu yang diberikan oleh organisasi.

Umumnya kelompok sependapat dalam diri mereka sendiri mengenai kriteria status dan dari sini biasanya ada kesepakatan yang tinggi mengenai peringkat kelompok dari individu individu.

STATUS DAN BUDAYA

sebelum kita meninggalkan topik tentang status, kami akan mengemukakan secara singkat isu tentang transferabilitas(kemampuan tranfers) budaya silang. Pada intinya adalah untuk memastikan bahwa anda memahami siapa dan apa yang menentukan status bila berinteraksi dengan orang dari budaya yang berbeda dari budaya anda.

UKURAN

apakah ukuran suatu kelompok mempengaruhi perilaku keseluruhan dari kelompok itu?jawaban atas pertanyaan itu adalah IYA, yang definitf tetapi efeknya bergantung pada variabel bergantung mana yang anda perhatikan.

Salah satu temuan yang paling penting yang dikaitkan dengan ukuran kelompok diberi label kemalasan sosial[social loafing]. Kemalasan sosial adalah kecendurungan bagi individu individu untuk mengeluarkan upaya yang lebih sedikit bila bekerja secara kolektif daripada bila bekerja secara individual.

Suatu stereotipe yang lazim mengenai kelompok adalah rasa semangat tim memacu upaya individual da meningkatkan produktifitas keseluruhan dari kelompok itu.

      Riset mengenai ukuran kelompok menghantar kita kepada dua kesimpulan: (1) kelompok kelompok dengan jumlah anggota ganjil cenderung lebih disukai daripada kelompok dengan jumlah genap,(2) kelompok yang terbentuk atas lima atau tujuh anggota melakukan tugas dengan baik dalam menjalankan unsur unsur terbaik dari kelompok kecil dan kelompok besar.

KOMPOSISI

kebanyakan kegiatan kelompok menuntut anekaragam keterampilan dan pengetahuan.

Bila suatu kelompok heterogen dalam hal jenis kelamin, kepribadian, pendapat, kemampuan, ketrampilan, da perspektif, meningkatlah probabilitas bahwa kelompok itu mempunyai karakteristik karakteristik yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tugasnya secara efektif.

Tetapi bagaimana dengan keanekaragaman yang diciptakan oleh perbedaan rasial dan nasional? Bukti menandakan bahwa unsur unsur keanekaragaman ini mengganggu proses kelompok, sekurangnya dalam jangka pendek.

Suatu cabang dari isu komposisi akhir akhir ini mendapat banyak perhatian dari peniliti kelompok.

Kelompok dan organisasi terbentuk dari kohor(pengikut atau gerombolan) yang kita definisikan sebagai individu - individu yang mempunyai atribut bersama.

Misalnya, semua orang yang lahir ditahun 1960 sama usianya. ini juga mereka berbagi pengalaman bersama.

Implikasi garis penyelidikan ini adalah bahwa komposisi dari suatu kelompok dapat merupakan suatu peramal penting dari tingkat keluarnya karyawan.

KEPADUAN

Kelompok kelompok itu berbeda dalam kepaduan mereka, yakni sampai tingkat mana para anggota tertarik satu sama lain dan dimotivasi untuk tetap di dalam kelompok.

Studi studi secara konsisten memperlihatkan bahwa hubungan kepaduan dan produktifitas tergantung kepada norma norma yang berkaitan dengan kinerja yang dibangun oleh kelompok.

PROSES KELOMPOK

Komponen berikutnya dari model perilaku kelompok kita membahas proses proses yang berlanjut di dalam suatu kelompok kerja pola komunikasi yang digunakan oleh anggota untuk pertukaran informasi, proses keputusan kelompok, perilaku pemimpin, dinamika kekuasaan, interaksi konflik, dan yang serupa.

Sinergi adalah suatu istilah yang digunakan dalam biologi yang mengacu ke suatu tindakan dari dua atau lebih subtansi[zat] yang menghasilkan suaut efek tang berbeda dari penjumlahan individual subtansi subtansi itu.

Tampaknya orang berkinerja lebih baik pada suatu tugas dengan kehadiran orang lain jika tugas tersebut telah dipelajari dengan sangat baik tetapi kinerjanya lebih buruk jika tugas itu tidak di pelajari dengan sangat baik.

KESIMPULAN

 ini konsisten dengan apa yang kita ketahui mengenai kapasitas pemrosesan informasi dan ketidakpastian. Tugas yang tidak punya ketidakpastian yang lebih tinggi yaitu tugas yang rumit dan saling bergantung menuntut lebih banyak pemesanan informasi.

KELOMPOK LAWAN INDIVIDU

Pengambil keputusan kelompok mungkin digunakan secara luas di dalam organisasi,tetapi apakah itu menyiratkan keputusan kelompok lebih disukai daripada keputusan yang diambil oleh seorang individu?

KEUNTUNGAN DARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Kelompok menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap. Dengan mengumpulkan sumber daya dari beberapa individu , kita membawa lebih banyak masukan ke dalam proses keputusan. Bukti menunjukan bahwa sebuah kelompok hampir selalu akan berkinerja baik bahkan dari individu terbaik. Dengan demikian kelompok menghasilkan keputusan bermutu lebih tinggi. Banyak keputusan gagal setelah pilihan akhir diambil karena orang-orang tidak menerima pemecahan itu.

KERUGIAN DARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Meskipun ada banyak plus yang dicatat, keputusan kelompok memiliki kekurangan. Pengambilan keputusan kekelompok menghabiskan waktu. Khususnya membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencapai pemecahan dibanding dalam kasus dimana keputusan diamnil seorang saja. Hasrat dari anggota-anggota kelompok untuk diterima dan dianggap sebagai suatu aset bagi kelompok itu dapat mengakibatkan dihentikannya setiap ketidaksepakatan yang muncul. Keputusan kelompok dapat didominasikan oleh satu atau beberapa orang. Jika koalisi dominan ini terdiri atas anggota dengan kemampuan rendah atau sedang, keefektifan seluruh kelompok akan menderita. Akhirnya, keputusan kelompok menderita karena langsung tanggung jawab yang sama arti.

KEEFEKTIFAN DAN EFISIENSI

Bukti menandakan bahwa rata-rata kelompok mengambil keputusan dengan kualitas yang lebih baik daripada individu. Tetapi, jika keefektifan keputusan didefinisikan menurut kecepatan, individu lebih unggul. Jika kreativitas itu penting, kelompok cenderung lebih efektif daripada individu. Dan jika keefektifan berarti tingkat penerimaan yang dicapai oleh keputusan akhir, sekali lagi kelompok lebih unggul.

Tetapi keefektifan tidak dapat dipertimbangkan tanpa juga menilai efisiensi. Dalam hal efisiensi, kelompok hampir selalu kalah secara menyedihkan dibanding pengambil keputusan individual. Dengan beberapa pengecualian, pengambilan keputusan kelompok menghabiskan lebih banyak jam kerja daripada jika seorang individu harus menangani masalah yang sama sendirian. Singkatnya kelompom menawarkan suatu sarana yang bagus sekali untuk melakukan banyak langkah dalam proses pengambilan keputusan. Kelompok merupakan suatu sumber baik lebar maupun dalamnya masukan untuk pengumpulan

PIKIRAN KELOMPOK DAN GESERAN KELOMPOK

Fenomena yang pertama yang disebut pikiran  kelompok, dikaitkan dengan norma-norma. Fenomena ini memberikan situasi dimana tekanan kelompok untuk kesesuaian menghalangi kelompok untuk menghargai secara kritis pandangan-pandangan yang tak biasa, minoritas, atau tak populer. Pikiran kelompok adalah suatu penyakit yang menyerang banyak kelompok dan dapat secara dramatis merintangi kinerjanya. Fenomena yang kedua yang kami tinjau ulang disebut geseran kelompok. Fenomena ini menandai bahwa dalam membahas seperangkat alternatif tertentu dan mencapai suatu pemecahan, anggota kelompok cenderung membesar-besarkan posisi awal yang mereka anut.

PIKIRAN KELOMPOK

Fenomena yang terjadi bila anggota kelompok begitu terpikat untuk mengusahakan persetujuan, norma untuk konsensus mengesampingkan penilaian realistis terhadap arah tindakan alternatif dan mengesampingkan pengungkapan lengkap dari pandangan tak populer, minoritas, atau yang menyimpang

GESERAN KELOMPOK

Geseran kelompok sesungguhnya dapat dipandang sebagai suatu kasus istimewa dan pikiran kelompok. Keputusan kelomppk mencerminkan norma pengambilan keputusan dominan yang berkembang selama pembahasan kelompok. Apakah geseran dari keputusan kelompok menuju ke arah lebih berhati-hati ataukah ke arah lebih banyak risiko, bergantung pada norma pra diskusi yang dominan

Terjadinya geseran yang lebih besar ke arah resiko menimbulkan beberapa penjelasan untuk fenomena itu. Misalnya, sudah dikemukakan bahwa pembahasan menciptakan keakraban di kalangan para anggota. Setelah saling merasa lebih nyaman, mereka juga menjadi lebih berani dan nekat. Keputusan kelompok membebaskan tiap anggota tinggal dari  beban tanggung jawab terhadap pilihan terakhir kelompok itu

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Bentuk paling lazim dari pengambilan keputusan kelompok terjadi dalam kelompok interaksi. Dalam kelompok ini para anggota bertatap muka dan mengandalkan baik interaksi sosial maupun nonverbal untuk berkomunikasi satu sama lain

Teknik kelompok nomonal membatasi pembahasan atau komunikasi antar pribadi selama proses pengambilan keputusan, karena itu disebut nominal. Semua anggota kelompok secara fisik hadir, seperti dalam pertemuan komite tradisional, tetapi anggota-anggota beroprasi secara  independen. Khususnya, suatu masalah disajikan dan kemudian langkah berikut diambil :

1. Anggota melakukan rapat sebagai kelompok tetapi sebelum diskusi berlangsung tiap anggota secara independen menuliskan gagasan-gagasannya mengenai masalah itu

2. Setelah kurun waktu hening, tiap anggota menyajikan satu gagasan kepada kelompok. Tiap anggota mengambil gilirannya secara berkeliling meja, dengan menyajikan satu gagasan tunggal sampai semua gagasan telah disajikan dan direkam

3. Sekarang kelompok membahas gagasan-gagasan untuk memperjelas dan menilai gagasan itu

4. Tiap anggota kelompok dengan diam dan independen mengurutkan peringkat gagasan. Keputusan akhir ditentukan oleh gagasan yang mendapat peringkat tertinggi

KINERJA

Setiap ramalan mengenai kinerja suatu kelompok haruslah dimulai dengan mengetahui bahwa kelompok kerja tersebut merupakan bagian dari suatu organisasi yang lebih besar dan bahwa faktor faktor seperti misalnya strategi organisasi, struktur otoritas prosedur seleksi, dan sistem ganjaran dapat memberikan suatu iklan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk kelompom tersebut beroprasi didalambya. Misalnya, jika suatu organisasi didirikan oleh ketidakpercayaan antara manajemen dan pekerja, lebih besar kemungkinan kelompok-kelompok kerja dalam organisasi tersebut akan mengembangkan norma-norma untuk upaya dan keluasan dari kelompok kerja dalam suatu organisasi dimana kepercayaan itu tinggi. Jadi para manajer seharusnya tidak memandang setiap kelompok secara terpencil. Sebaliknya, mereka seharusnya memulai dengan menilai derajat dukungan yang diberikan oleh kondisi luas kepada kelompok itu.

Dampak ukuran pada kinerja kelompok bergantung pada jenis tugas yang dikerjakan oleh kelompok itu. Kelompok yang besar lebih efektif untuk kegiatan mencari fakta. Kelompok yang kecil lebub efektif pada tugas-tugas pengambilan tindakan.

Variabel kemungkinan utama yang memperluas hubungan antara proses kelompok dan kinerja adalah tugas kelompok. Makin rumit dan saling bergantungannya tugas-tugas itu, proses yang kurang efisien akan menyebabkan menurunnya kinerja kelompok.

KEPUASAN

Seperti halnya dengan hubungan persepsi-peran dan kinerja, keselarasan yang tinggi antara seorang atasan dan karyawan, seperti pada persepsi tentang pekerjaan karyawan, menunjukan suatu hubungan yang berarti dengan kepuasan karyawan yang tinggi. Sama halnya pula konflik peran dikaitkan dengan tegangan yang disebabkan pekerjaan dan ketidakpuasan kerja

Kebanyakan orang lebih senang berkomunikasi dengan orang yang tingkat statusnya sama dengan mereka atau yang lebih tinggi dari pada dengan orang yang dibawah mereka. Akibatnya kita seharusnya mengharapkan kepuasan akan lebih besar diantara karyawan yang pekerjaannya meminimalkan interaksi dengan Individu-individu yang statusnya lebih rendah daripada mereka.

Hubungan antara ukuran kelompok dan kepuasan adalah seperti yang diharapkan orang secara intuitif: kelompok besar dikaitkan dengan kepuasan yang lebih rendah. Dengan meningkatnya ukuran, kesempatan untuk berpartisipasi dan berinteraksi secara sosial berkurang, demikian pula kemampuan anggota untuk memihak pada prestasi kelompok. Pada saat yang sama dengan adanya lebih banyaknya anggota, juga lebih mudah mendorong terjadinya beda pendapat, konflik, dan pembentukan subkelompok, yang semuanya membuat kelompok itu menjadi suatu entitas yang kurang menyenangkan sebagai induk